Tuesday, May 8, 2012

Gang Aut: Episenter Happening Kuliner Bogor

Bondan Winarno - detikFood


Foto: Bondan Winarno Jakarta - Di Bogor, ada satu gang kecil yang sangat terkenal. Namanya Gang Aut. Begitu kecilnya hingga mungkin tidak ada di peta. Bahkan masih banyak orang Bogor yang belum tahu di letak lorong kecil yang bernama besar dan punya reputasi nasional itu.

Gang Aut adalah sebuah lorong yang letaknya persis di titik akhir Jalan Suryakencana yang kemudian menjadi titik awal dari Jalan Siliwangi. Kalau dari arah pusat Kota Bogor, lorong ini menuju ke kiri, sedangkan ke kanan ada jalan lain yang lebih besar, mengarah ke kawasan Bondongan.

Perempatan itu merupakan "episenter" dari happening kuliner Bogor. Hampir semua jajanan khas Bogor dapat ditemukan di sekitar tempat ini, dari pagi hingga tengah malam. Mohon dicatat, di sini juga ada beberapa makanan non-halal seperti babi panggang, ngohiang, lomi, dan juga ada versi sotomi yang mengandung babi.

Kita mulai dengan menyinggahi Asinan Ahauw yang terkenal karena isinya komplet. Asinan sayurnya memakai: daun antanan (tekim), tauge, wortel, lobak, timun, lokio, sayur asin, tahu, dan oncom. Sedangkan asinan buahnya juga komplet dengan: kemang, canar (anggur bogor), mangga, kedondong, salak, jambu, bengkuang, nanas, labu siam, dan pepaya. Di sebelah Ahauw ini juga ada seorang penjual asinan yang khas memakai bahan jagung bakar.

Di lorong sempit ini ada seorang penjual bir kocok. Ini bukan minuman beralkohol. Mirip bir pletok Betawi, dengan rasa jahe dan berbagai bumbu. Karena dikocok dengan es batu di dalam tabung bambu, maka hasilnya adalah minuman yang berbuih seperti bir. Haha, aya-aya wae! Si Abah sudah meninggal, dan kini diteruskan oleh dua anak laki-lakinya. Minuman segar lainnya di sini adalah manisan pala, manisan mangga, dan manisan sirsak yang dijual oleh beberapa penjaja.

Jangan lewatkan sebuah gerobak yang isinya penuh dengan berbagai jenis pepes, antgara lain: pepes oncom, jamur, teri, usus ayam, peda pete, cumi, telur ikan tengiri, ikan mas, nila, bandeng, dan kembung. Tersedia juga nasi bakar bila Anda ingin sekaligus menyantapnya di tempat. Biasanya saya justru membawanya pulang sebagai tambahan lauk. Harganya tidak murah, tetapi setara dengan mutunya.

Salah satu jajanan favorit saya di sini adalah lumpia basah khas Bogor. Ukurannya super-besar, dengan isi: tauge, bengkuang, tahu, telur, dan ebi. Setiap pesanan dibuat fresh. Di sebelahnya juga ada penjual toge goreng yang kualitasnya cukup bagus, serta berbagai jajanan dan sajian lain.

Menjelang senja, Bang Salam – konon favorit ibu-ibu karena ganteng seperti bintang film – mulai menjajakan soto kuning khas Bogor. Perempatan Gang Aut juga makin semarak di malam hari dengan kehadiran lontong sayur yang tidak kalah populer. Sebetulnya, selain Bang Salam, juga ada beberapa penjual soto kuning di kawasan ini, antara lain Pak Yusuf yang mangkal di depan BCA.

Bila semua jajanan di atas tadi belum juga cukup untuk memuaskan Anda, coba track back beberapa puluh meter ke belakang. Di sisi Jalan Suryakencana itu masih ada satu ikon kuliner Bogor lainnya, yaitu Nasi Goreng Pete Goan Tjo. Nasi goreng gurih dengan aroma harum ebi, dan pete yang nutty. Yummmmm!

Kuliner Gang Aut
Pertigaan Jl. Siliwangi
dan Jl. Suryakencana
Bogor

No comments:

Post a Comment